BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Lata
Belakang
Penduduk merupakan sumber daya yang paling penting dan
berharga bagi setiap bangsa dan negara, karena dengan kemampuannya, penduduk
dapat mengelola sumber daya alam dan lingkungannya
sehingga mampu memenuhi kebutuhan hidup bagi diri dan keluarganya secara
berkelanjutan, di samping pengaturan hubungan sosial di antara mereka sehingga
mampu berkehidupan kebangsaan yang bebas, merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
sejahtera.
Jumlah penduduk Indonesia dengan jumlah terbesar keempat
di dunia, harus diperlambat pertumbuhannya dan lebih diarahkan persebarannya.
Jika ini berhasil sumber daya yang ada dapat dikelola dengan lebih baik dan optimal,
sehingga upaya-upaya untuk lebih memprioritaskan peningkatan kualitas dan pemberdayaan
penduduk dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga bangsa Indonesia mampu
bersaing dengan bangsa lain dalam perikehidupan dunia yang bergerak maju dengan
sangat cepat di masa depan, dengan iptek yang semakin canggih/tinggi, tidak
mengenal lagi batas-batas negara (borderless).
Perkembangan kependudukan tersebut di atas harus menjadi
dasar pemikiran dan
mengangkat
kesadaran semua pihak guna meneruskan dan meningkatkan upaya-upaya memperlambat
pertumbuhan penduduk, melalui penetapan kebijakan-kebijakan pembangunan kependudukan
dan pelaksanaan program-program pembangunan kependudukan yang menyeluruh dan
terpadu.maka dalam makalah ini akan lebih di perjelas tentang piramida penduduk
yang memberikan gambaran mengenai jumlah penduduk diindonesia khususnya.
.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1. Pengertian
Piramida penduduk adalah dua buah diagram batang, pada satu sisi
menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya menunjukkan jumlah
penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk lima tahunan. Penduduk
laki-laki biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk wanita di sebelah
kanan. Grafik dapat menunjukkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk
terhadap jumlah penduduk total. Dengan mengamati bentuk piramida penduduk
(serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang
didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.
Distribusi
segitiga atau Distribusi piramida adalah Distribusi segitiga penduduk yang
berbentuk segitiga (dengan alas di bawah dan lancip di atas) dapat disebut
distribusi eksponensial.
Distribusi ini menunjukkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang
tajam juga menunjukkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia.
Piramida tersebut menunjukkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka harapan
hidup yang rendah. Piramida
penduduk dengan distribusi seperti ini umumnya dijumpai di negara miskin karena
kurangnya akses dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga
berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih)
serta sulitnya akses terhadap layanan kesehatan.
Struktur umur penduduk menurut jenis
kelamin secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk.
Piramida penduduk adalah cara penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar
piramida penduduk menunjukkan jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk
bagian kiri dan kanan menunjukkan banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk
perempuan menurut umur.
II.2. Kegunaan Piramida
Dengan melihat proporsi penduduk
laki-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur pada piramida tersebut, dapat
diperoleh gambaran mengenai sejarah perkembangan penduduk masa lalu dan
mengenai perkembangan penduduk masa yang akan datang. Struktur umur penduduk
saat ini merupakan hasil kelahiran, kematian dan migrasi masa lalu. Sebaliknya,
struktur umur penduduk saat ini akan menentukan perkembangan penduduk di masa
yang akan datang. Indonesia telah mengalami perubahan bentuk piramida yang
disebabkan oleh penurunan kelahiran dan penurunan kematian bayi beberapa dekade
yang lalu. Dalam hal ini dapat diidentifikasi 3 macam
bentuk piramida penduduk secara umum, yaitu:
1. Piramida penduduk yang mempunyai
dasar lebar menunjukkan terjadinya kelahiran yang tinggi diwaktu-waktu yang
lalu.
2. Piramida penduduk yang berbentuk
kerucut menunjukkan kelahiran besar di waktu yang lalu tetapi kematian bayi
yang tinggi menyebabkan proporsi penduduk yang dapat hidup terus keusia dewasa
dan menjadi tua lebih sedkit.
3. Piramida penduduk dengan badan gemuk
dan dasar yang sama atau lebih kecil dan dengan ujung atas yang membesar
menunjukkan bahwa beberapa waktu yang lalu telah terjadi jumlah kelahiran yang
cukup besar, tetapi tingkat kematian bayi menurun sehingga jumlah bayi yang
lahir dan tetap hidup mencapai usia dewasa lebih banyak dari jumlah sebelumnya.
Dengan melihat gambar piramida
penduduk, secara sekilas kita mengetahui struktur umur penduduk dan
implikasinya terhadap tuntutan pelayanan kebutuhan dasar penduduk (baik balita,
remaja, dewasa, laki-laki dan perempuan, dan lansia) sekaligus melihat potensi
tenaga kerja serta membayangkan kebutuhan akan tambahan kesempatan kerja yang
harus diciptakan.
II.3. Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Penduduk
•
Fertilitas: Angka kelahiran
meningkat, maka dasar piramida memanjang dibandingkan kel. Umur sebelumnya.
Sebaliknya dasar piramida memendek jika angka kelahiran menurun.
•
Mortalitas: Terjadi penciutan
diagram balok untuk setiap kel. Umur.
Bentuk slope semakin curam dibanding tahun-tahun sebelumnya.
•
IMR yang berkaitan dengan
reproduksi: Jika IMR perempuan berkurang
berarti mereka yang akan memasuki usia
reproduksi semakin bertambah, sehingga ada kecenderungan fertilitas meningkat.
•
Migrasi masuk lebih besar daripada
migrasi keluar (pada kelompok umur dewasa): akan menyebabkan pembengkakan pada bagian tengah piramida penduduk
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
II.4. Persebaran Penduduk :
Persebaran
Penduduk Dalam UU No 10 tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera, disebutkan bahwa persebaran penduduk adalah
kondisi sebaran penduduk secara keruangan. penyebaran penduduk adalah upaya
mengubah persebaran penduduk agar serasi, selaras, dan seimbang dengan daya
dukung dan daya tamping lingkungan.
Persebaran
Penduduk Persebaran penduduk dapat dibedakan menjadi beberapa, yaitu:
Persebaran penduduk secara geografis; Persebaran pendudukan berdasarkan
administrasi pemerintahan; Persebaran penduduk menurut tempat tinggal. Secara
geografis, penduduk Indonesia tersebar di beberapa pulau besar dan pulau-pulau
atau kepulauan. Secara administratif pemerintahan, penduduk Indonesia tersebar
di 33 propinsi, yang mempunyai lebih dari 440 kabupaten dan kota.
II.5. Kegunaan Pengelompokan Penduduk
•
Untuk mengetahui “human resources” yang ada baik menurut
umur maupun jenis kelamin.
•
Untuk pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan
kependudukan.
•
Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk
lainnya.
•
Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui
“proses demografi” yang telah terjadi pada penduduk tersebut.
II.6. Klasifikasi Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk perlu diketahui
untuk berbagai hal antara lain :
•
Menurut biologis: umur dan jenis kelamin
•
Menurut sosial: tingkat pendidikan, literacy rate, status
perkawinan, agama, etnisitas, dsb.
•
Menurut ekonomi: penduduk yang aktif secara ekonomi,
lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, kegiatan ekonomi, dll.
•
Geografis: berdasarkan tempat tinggal seperti daerah
perkotaan/perdesaan, propinsi, kabupaten, pulau dsb.
Komposisi umur dan jenis kelamin
paling penting karena tidak hanya diketahui keadaan penduduk secara biologis,
namun juga kondisi penduduk secara ekonomi dan sosial. Dengan mengetahui
susunan penduduk menurut umur dan jenis kelamin, maka dapat diketahui
kemungkinan bertambahnya penduduk di masa yang akan datang.
II.7. Permasalahan
Penduduk Di Indonesia
Dari segi kependudukan, Indonesia masih menghadapi beberapa
masalah besar anatara lain :
1.
Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan
Irian.
2.
Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan
remaja masih sangat besar.
3.
Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja
yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap
tahun.
4.
Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih
terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.
5.
Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat
perhatian serius
6.
Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi masih tinggi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Piramida penduduk adalah cara
penyajian lain dari struktur umur penduduk. Dasar piramida penduduk menunjukkan
jumlah penduduk, dan badan piramida penduduk bagian kiri dan kanan menunjukkan
banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan menurut umur.
Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Penduduk yaitu Fertilitas, Mortalitas, IMR yang
berkaitan dengan reproduksi, dan Migrasi
masuk lebih besar daripada migrasi keluar (pada kelompok umur dewasa).
Kegunaan Pengelompokan
Penduduk yaitu
•
Untuk mengetahui “human resources” yang ada baik menurut
umur maupun jenis kelamin.
•
Untuk pengambilan kebijakan yang berhubungan dengan
kependudukan.
•
Untuk membandingkan keadaan suatu penduduk dengan penduduk
lainnya.
•
Melalui penggambaran piramida penduduk dapat diketahui “proses
demografi” yang telah terjadi pada penduduk tersebut.
Permasalahan Penduduk Di Indonesia
1.
Penyebaran penduduk tidak merata, sangat padat di Jawa-sangat jarang di Kalimantan dan
Irian.
2.
Piramida penduduk masih sangat melebar, kelompok balita dan remaja
masih sangat besar.
3.
Angkatan kerja sangat besar, perkembangan lapangan kerja
yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah penambahan angkatan kerja setiap
tahun.
4.
Distribusi Kegiatan Ekonomi masih belum merata, masih
terkonsentrasi di Jakarta dan kota-kota besar dipulau Jawa.
5.
Pembangunan Infrastruktur masih tertinggal; belum mendapat
perhatian serius
6.
Indeks Kesehatan masih rendah; Angka Kematian Ibu dan Angka
Kematian Bayi masih tinggi
Daftar Pustaka
http:/www.wikipedia.com/piramida-penduduk.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar