Senin, 11 Juni 2012

Tali Pusat


Tali pusat atau funiculus umbilicalis adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan, sehingga zat-zat gizi dan oksigen dapat masuk ke tubuh janin. Pada hari ke-14 pasca konsepsi, diskus embrio, kantong amnion dan yolk salc menyatu dengan villi korion melalui connecting stalk kemudian akan menjadi tali pusat.
Struktur Tali Pusat
Tali pusat terdapat antara pusat janin dan permukaan fetal plasenta. Warnanya dari luar putih dan merupakan tali yang berpilin. Panjangnya ± 55 cm (30 – 100 cm) dan diameter 1 – 1,5 cm. Pembuluh-pembuluh darahnya biasanya lebih panjang dari tali pusatnya sendiri sehingga pembuluh berkelok-kelok. Kadang-kadang menimbulkan tonjolan pada permukaan tali pusat dan diberi nama simpul palsu.
  1. Tengah : insertio sentralis
  2. Sedikit ke samping: insertio paracentralis
  3. Samping : insertio lateralis
  4. Pinggir : insertio marginalis
  5. Di luar plasenta/di selaput janin : insertio velamentosa
Tali pusat secara normal berinsersi di bagian sentral ke dalam permukaan fetal plasenta. Namun, ada beberapa yang memiliki kelainan letak seperti:
  1. Insersi tali pusat Battledore
  2. Insersi tali pusat Velamentous
Insersi tali pusat Battledore
Pada kasus ini tali pusat terhubung ke paling pinggir plasenta seperti bentuk bet tenis meja. Kondisi ini tidak bermasalah kecuali sambungannya rapuh.
Insersi tali pusat Velamentous
Tali pusat berinsersi ke dalam membran agak jauh dari pinggir plasenta. Pembuluh darah umbilikus melewati membran mulai dari tali pusat ke plasenta. Bila letak plasenta normal, tidak berbahaya untuk janin, tetapi tali pusat dapat terputus bila dilakukan tarikan pada penanganan aktif di kala tiga persalinan.
Tali pusat terdiri atas dua arteri umbilikalis (mengembalikan produk sisa dari fetus ke plasenta, di mana produk sisa tersebut diasimilasi ke dalam peredaran darah maternal untuk diekskresikan) dan satu vena umbilikalis (membawa oksigen dan memberi nutrien ke sistem peredaran darah fetus dari darah maternal, yang terletak di dalam spatium choriodeciduale).
Bagian luar tali pusat berasal dari lapisan amnion, sedangkan bagian dalam terdapat jaringan lembek (selai warthon), melindungi dua arteri umbilikalis dan satu vena umbilikalis dalam tali pusat.
Fungsi Tali Pusat
Tali pusat mempunyai fungsi sebagai:
  1. Media transportasi nutrisi dan oksigen dari plasenta ke tubuh janin
  2. Media transportasi untuk pengeluaran sisa metabolisme janin ke tubuh ibu
  3. Media transportasi zat antibodi dari ibu ke janin
  4. Media transportasi zat antibodi dari ibu ke janin
Sirkulasi Tali Pusat
Fetus dalam rahim ibu mempunyai dua kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu oksigen dan nutrisi serta membuang produk sisa yang dihasilkan oleh sel-selnya. Struktur yang bertanggungjawab memenuhi kebutuhan fetus adalah plasenta. Plasenta mempunyai banyak vilus yang tumbuh dari membran, menyelimuti fetus dan menembus dinding uterus yaitu endometrium.
Endometrium kaya dengan aliran darah ibu. Jaringan kapilari darah fetus berada di dalam vilus. Darah yang kaya oksigen dan nutrien dibawa melalui vena umbilicalis. Sebaliknya darah yang sampai ke vilus dari fetus melalui arteri umbilicalis dalam tali pusat, mengandung produk sisa seperti karbon dioksida dan urea. Produk sisa ini akan meresap ke membran dan masuk darah ibu. Darah ibu dan darah fetus dalam vilus sangat rapat, akan tetapi kedua darah tersebut tidak bercampur karena dipisahkan oleh suatu membran.
Oksigen, air, glukosa, asid amino, lipid, garam mineral, vitamin, hormon, dan antibodi dari darah ibu perlu menembus membran ini dan memasuki kapilari darah fetus yang terdapat dalam vilus. Selain oksigen dan nutrien, antibodi dari darah ibu juga meresap ke dalam darah fetus melalui plasenta. Antibodi ini melindungi fetus dan bayi yang dilahirkan daripada jangkitan penyakit.




Gambar. Sirkulasi tali pusat


Referensi
ayurai.wordpress.com/2009/05/21/talipusat-umbillicus/ unduh 22 maret 2011, 01:19 AM
Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke III. Jakarta.
dhiluphelyhend.blogspot.com/2008/05/bab-i-pendahuluan-1.html unduh 22 maret 2011, 01:24 AM
embryology.med.unsw.edu.au/Science/ANAT2341lab04_4.htm unduh 24 maret 2011, 04:24 AM
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Yogyakarta: Fitramaya.
Mochtar, R. 1998. Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi-Obstetri Patologi. Edisi 2. Jakarta: EGC
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta: Dian Rakyat.
restikikilestari.blogspot.com/2011/02/plasenta-dan-tali-pusat.html unduh 24 maret 2011, 04:20 AM
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.
Sulistyawati, A. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika